Langsung ke konten utama

"HI WORLD"

Hai semuanya :D
Ini adalah blog pertama yang saya buat
Perkenalan!!!!
Namaku Marissa Vonny Suryaningtyas line 97 dan beberapa bulan akan lulus!!!! Aminnnnn :D


.
.
.
.
.
.
.
dan saya adalah seorang KPOPERS :D
Jadi jika ada waktu rmungkin saya akan share beberapa tentang kpop selain itu saya juga akan share hal-hal mengenai materi jurusan busana yang telah saya pelajari. Mungkin juga posting g aje akan bersemayam di blog saya jadi harap maklumi -_-

.
.
.
.
.
.

SEKIAN dan TERIMAKASIH telah mampir ke blog saya ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Busana Sesuai Kesempatan Pakai

Busana yang pantas di pakai dan sesuai dengan kesempatan, akan memudahkan seseorang dalam pergaulan sehari–hari. Hal ini akan membuatnya tidak canggung dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menimbulkan rasa percaya diri. Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk berbagai macam kesempatan antara lain : (busana rumah, busana kerja, busana olah raga, busana rekreasi, busana pesta, busana khusus ) 1.Busana Rumah. Adalah busana yang dikenakan untuk kegiatan sehari- hari di dalam rumah atau sekitarnya. Busana rumah mempunyai kesan   santai, longgar,menggunakan bahan yang sejuk , bahan sederhana , tidak tebal dan menyerap keringat , bentuk dan desain tidak terlalu rumit, dan warna tidak menyolok. Contoh          :   kamer jas, daster, bebe tidur, piyama, dan gaun tidur. Busana tidur untuk anak jelas dipilih bahan yang tidak panas dan menyerap keringat. Motif hewan, bunga, atau tokoh kartun yang sedang trend. Contoh busana rumah        : Gb1.1 Busana Rum

PSIKOLOGI ADIKTIF

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Addiction (adiktif) dapat didefinisikan sebagai suatu pola perilaku yang dapat meningkatkan resiko penyakit dan masalah personal serta sosial. Perilaku adiktif biasanya dialami secara subjektif sebagai loss of control dimana perilaku terus muncul meskipun telah adanya usaha untuk menggantikan perilaku tersebut. (Marlatt et al.,1988 dalam Hamanda 2006). Ketika banyak orang memikirkan tentang kata adiksi, mereka mungkin memikirkan tentang adiksi “kimiawi” seperti alkoholisme atau adiksi heroin. Akan tetapi, sekarang semakin banyak pergeseran yang bahwa sejumlah perilaku berpotensi adiktif, termasuk perilaku-yang   tidak melibatkan substansi psikoaktif seperti alkohol atau nikotin.ini termasuk perilaku-perilaku yang bervariasi mulai dari berjudi, makan berlebihan, seks, olahraga, bermain video game, cinta, internet, dan kerja(Griffiths, 2005). Menurut Thombs (2006) terdapat tiga persepsi mengenai adiksi yaitu adiksi sebagai perilaku yang tidak bermoral,